Kau Tidak Sendiri
Mencoba Mencintai Diri Sendiri
Untuk siapapun diluar sana, tulisan ini untuk kalian yang benar-benar merasakan kekejaman hidup.
Untuk siapapun diluar sana yang tak memiliki siapapun, bahkan untuk sesaat kau kira dirimu pun bukan milikmu.
Yang ingin ku katakan adalah, saat duniamu benar-benar seakan sekecil tempurung bayi kura-kura. namun, begitu berat seakan kau sedang memikul 10 gas ElPiJi 13Kg di pundakmu, saat kau berfikir bahwa tak satupun makhluk bearada disisimu. Satu hal yang perlu kau tahu, aku mengerti perasaanmu. Satu hal yang harus kau tahu bahwa kita berada dalam satu perahu yang sama.
Kau tahu, terkadang untuk satu keadaan ku rasa tak masalah jika kau mengutuk semua orang yang melukai mu, kurasa tak apa jika kau harus menunjukkan perasaanmu. Bencilah mereka sesuka hatimu, namun kuharap jangan benci dirimu meski kau ingin. Jangan biarkan mereka juga mengambil dirimu setelah mereka merenggut kebahagiaanmu. Setidaknya sisakan satu untuk dirimu sendiri. Apa itu? Kepercayaan. Kau harus tetap menyisakan kepercayaan terhadap dirimu sendiri.
Coba tutup mata dan telinga mu untuk satu kesempatan. Bayangkan saat semua orang yang melukaimu berdiri di sekeliling mu sambil menunjuk kearahmu sedangkan kau duduk di lantai sambil memeluk kedua lututmu. Lalu tanpa kau sadari ada satu orang yang sangat kau kenal melebihi siapapun di Dunia ini. Dia berdiri di barisan paling depan, pada saat itu apa yang kau harapkan dari dia?
Pilihan pertama orang itu akan ikut menunjuk kearahmu dengan tatapan tak suka, dengan tatapan paling mengerikan didunia. Dia orang yang paling kau kenal dan yang paling mengenal dirimu. Dan untuk saat itu dia juga orang yang paling membenci mu.
Pilihan kedua, Orang itu akan melangkahkan kakinya berjalan setapak demi setapak mendekatimu hingga ia berhenti tepat di hadapanmu. Mengulurkan tangannya kearahmu, dia tak tersenyum seperti yang kau harapkan, namun dia menangis,, meski begitu ku rasa tangisan itu sepertinya bisa menenangkan hatimu. Karena setidaknya kau tidak sedang menangis sendirian, kan? untuk saat itu kurasa dialah orang yang paling mencintaimu.
Kau tahu, untuk pilihan pertama kau akan mendapatkannya jika kau menyalahkan dirimu atas semua keadaan ini. Pilihan pertama adalah untuk orang yang membenci dirinya sendiri untuk semua yang dia alami. Menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi, menyalahkan diri karena ternyata hidup tak berjalan sesuai keinginan.
Untuk pilihan kedua adalah untuk kamu yang mencoba bertahan meski sebenarnya semenitpun kau tak akan mampu lagi berdiri. Meski semua orang menilai rendah dirimu, semua orang tak menganggap serius keberadaanmu, saat semua orang tutup mata atas penderitaanmu setidaknya tetaplah memiliki diri sendiri disisimu, menangislah bersama sisi lain dari dirimu. setidaknya kau masih memiliki satu yang tersisa untukmu.
Sekeras apapun mereka berteriak mengatakan bahwa mereka ada disisimu, namun sebenarnya yang selalu berada disisimu adalah "kamu" sisi lain dari dirimu yang kau benci. Teman? apa kau percaya ada teman yang lebih baik dari dirimu sendiri? Apa kau percaya kau memiliki satu teman yang bisa kau percaya melebihi dirimu sendiri? Untuk orang seperti ku sepertinya tidak. Ya, aku memang butuh mereka, namun aku sadar aku tak bisa berharap banyak dari mereka. Aku tak bisa menuntut apapun dari mereka, memiliki mereka yang masih menghafal namaku saja itu sudah lebih dari cukup, lalu apa lagi yang bisa ku harapkan, mereka tak akan mengerti apa yang ku rasa, yahh setidaknya tak semengerti aku yang mengerti diriku sendiri.
Aku mencintai mereka, namun tetap aku tak bisa menuntut balasan dari mereka, kan?
Yang ingin ku katakan adalah, menagislah ketika kau berfikir seakan kepala mu akan meledak. Bencilah bila memang sabarmu ternyata tak cukup membuahkan hasil. Namun satu, jangan sampai kau kehilangan dirimu sendiri. Saat kau kehilangan dirimu maka mereka-pun akan ikut menghilang tanpa kau sadari dan kau akan menjadi satu-satunya manusia yang paling kesepian.
Cintailah dirimu,
Pegang erat hati yang susah payah kau lindungi namun tetap terluka juga. Mungkin mereka memang telah melukai hatimu, namun rasa sakitnya tak sebanding saat kau menggores hati yang lemah itu dengan tangan mu sendiri.
Dan ingatlah orang yang seperti aku, orang yang sama seperti mu, orang-rang yang seperti kita ada banyak didunia ini meski kau tak bisa melihatnya. Kau tak sendiri, kau tidak sedang mengis sendiri. Kau tak pernah sendiri...
Senin, 05 Oktober 2015
Words
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar